Rabu, 21 Mei 2008

Mundur Selangkah Untuk Maju Beberapa Langkah (refleksi tema blog pribadi saya)


Hidup ini ibarat medan pertempuran. Ketika berbicara pertempuran (perang) kita akan teringat dengan "Zun Tze" seorang ahli taktik yang sangat terkenal dari China kuno. Di medan perang tidak selamanya kita maju, menyerang dan menyerang terus. Tetapi ada saatnya kita perlu mundur untuk konsolidasi sekaligus menyusun strategi baru untuk kemudian maju lagi dengan lebih dasyat.
Begitulah perjalanan hidup ini ada saatnya ketika kita sudah merasa mentok di satu lini, kita perlu mundur selangkah untuk konsolidasi serta menyusun kekuatan baru dan kemudian tampil lagi.

Setelah berkarir selama 13 tahun di Bank Danamon, berganti-ganti jabatan telah diemban mulai dari clerk Legal Officer, sukses sebagai legal mendapatkan promosi ke bagian marketing menjadi Account Officer, menanjak lagi menjadi Senior Account Officer, Wakil Pemimpin Cabang Bidang Marketing dan Pemimpin Cabang di beberapa kantor cabang.

Datangnya krisis moneter tahun 1998 turut berdampak pada Bank Danamon yang kemudian diambil alih oleh pemerinah menjadi Bank Take Over (BTO) melalui BPPN. Untuk me-refund dana pengambil-alihan pemerintah atas Bank Danamon, maka Bank Danamon dijual, yang akhirnya dibeli oleh PTE. Temasek, Lmtd - salah satu perusahaan konglomerasi milik Singapura. Seketika, Bank Danamon "dipoles" sedemikian rupa sesuai keinginan owner baru. Maka terjadilah perubahan besar-besaran baik menyangkut Management, SDM, Operasional maupun Bisnis Bank Danamon. Perubahan besar-besaran ini berimbas kepada turn-over karyawan menjadi sangat tinggi, karena disana-sini terjadi 'bongkar-pasang' jabatan dan job-description.
Dalam era Temasek ini, saya masih mendapat kepercayaan menjadi Business Manager di beberapa kantor cabang, berpindah-pindah di wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur. Tetapi kondisi turn-over karyawan yang semakin tinggi terus menjadikan bahan perenungan bagi saya : kemanakah langkah ini hendak diteruskan? Bertahankah di Bank Danamon atau resign untuk konsolidasi? Pertanyaan-pertanyaan yang menjadi pertimbangan adalah kalau bertahan kira-kira saya sampai di posisi mana? berapa lama lagi akan bertahan? sementara kalo resign, berarti set-back yang tentu membawa banyak dampak, seperti mind-set harus dirubah, pembawaan dan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari, serta terutama juga terhadap ekonomi keluarga.

Disini perlu pertimbangan yang sangat-sangat matang dan bijak.
Dan setelah merenung dan mempertimbangkan segala sesuatunya, akhirnya pilihan kedua-lah yang terpilih, set-back : konsolidasi untuk nantinya tampil di lini yang lain. Tujuan saya sudah bulat : "Tampil Menjadi Notaris yang sukses".
Melakoni pilihan ini, perlu pengorbanan, jiwa besar, keuletan plus kesabaran yang tinggi. Dengan semangat dan tekad baru tersebut, akhirnya per Sept 2006 saya mulai kuliah di Program Magister Kenotariatan UGM. Dan agar benar-benar fokus maka per 1 Nopember 2006 saya re-sign dari Bank Danamon. Dan syukurlah per 28 Maret 2008 saya menyelesaikan study S2 Magister Kenotariatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, study ini hanya saya tempuh selama 18 bulan, suatu langkah awal yang sangat luar biasa, karena menjadi salah satu dari sebagian kecil lulusan tercepat (9 orang) Program Notariat UGM angkatan tahun 2006. Modal awal untuk tampil di lini lain kini sudah diraih, tetapi perjuangan masih panjang. Langkah berikut dan berikutnya lagi masih menunggu, tetapi akan saya raih dengan optimistik hanya dengan satu semangat : tampil menjadi seorang Notaris yang sukses.

Inilah sekelumit yang menjadi latar belakang dan refleksi dari mengapa blog pribadi saya ini dinamakan : Menjadi Notaris Yang Sukses!! Doa saya dan keluarga yang terus mendukung dan setia mendampingi langkah saya adalah semoga Tuhan selalu membukakan jalan agar cita-cita ini terwujud dengan baik, amin.

8 komentar:

Anonim mengatakan...

Akhirnya om rei nge blog juga.. :)
Blogwalking ahhh.. :D

Happy nge blog om rei... :)

Raimond Flora Lamandasa mengatakan...

ok mksh tlah berkunjung ke blog sy. sukses slalu.

ariela mengatakan...

mas reimond salam kenal dari arie&ela.
pada tanggal 25 juli kemaren,istri saya mengikuti ujian masuk kenotariatan ugm.akan tetapi dia meragukan kelulusannya,karena ada beberapa persyaratan yang belum ia lengkapi,antara lain adalah surat pernyataan untuk TOEFL surat keterangan kesanggupan biaya sendiri,istri saya pasti akan shock jika mendengar ia tidak lulus nanti,padahal ia gigih banget untuk mewujudkancita2nya mjd seorang notaris di kota kelahirannya -banten
apakah yang terpenting dalam seleksi penerimaan mahasiswa kenotariatan di ugm?
kasihan istriku mas,udah jauh2 dari banten ke jogja...klo ngga lulus bisa stress dia!

raimond f.lamandasa mengatakan...

Sdkit advice yg mgkin berguna : jangan ragu2 kalo melangkah, harus ada keyakinan bhw sgala sesuatu yg dikerjakan dgn sunguh2 dan all-out, pasti happy-ending!!

pengalaman empiris di UGM, paling tidak wkt sy ujian masuk MKN dulu, yg paling menentukan adalah hasil ujian tertulis yg dilakukan, klo itu sdh lulus, kelengkapan berkas spt pernyataan toefel, pernyataan biaya, surat rekomendasi, dll hanyalah kelengkapan administratif saja, yang bisa disusulkan, yang penting dikomunikasikan dengan pengelolah MKN ataupun panitia seleksi. sy yakin jika dikomunikasikan alsannya maka panitia/pengelolah akan mengerti hal itu.

jadi teruslah men-support isteri mas, karena keberhasilan isteri adalah kebahagiaan bersama seluruh keluarga. Mg sukses ya!!

ariela mengatakan...

Waah......
makasih banyak atas supportnya,tapi sepertinya istri blm bisa terima seandainya nanti gagal,tgl 6 agustus nanti penentuan bagi istri saya,sampe makan aja nggak nafsu...
tp..mudah2an aja ya mas semuanya dpt berjalan sesuai dgn rencana dan cita2 istri saya bs terwujud.....

btw skr buka praktek dmn?
moga sukses ya mas ray...

Unknown mengatakan...

saya salut sama prjuangan mas :) ,oiya mas mau tanya saya kan kuliah masih semester 7 mas,tapi saya bingung mas. soalnya kan syarat masuk Ke jurusan MKN UGM kan pakai syarat ijazah S1 jurusan ilmu hukum tapi gelar saya nanti SSY (jurusan saya politik dan hukum) .Itu saya harus kuliah lagi dulu gitu ya mas? buat cari gelar SH .nah kasi saran mas sebaiknya saya harus gimana? biar waktu tidak terbuang sia sia .makasi mas

Jati diri mengatakan...

Buat pak notaris-PPAT, salut setelah membaca blog bpk, semoga saya bisa mengikuti jejak bpk. Amiin.

Jati diri mengatakan...

Buat pak notaris-PPAT, salut setelah membaca blog bpk, semoga saya bisa mengikuti jejak bpk. Amiin.