Tanggal 9-10 Mei 2008 yang lalu, di 6 kota diseluruh Indonesia (Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya), secara serentak diselenggarakan Ujian Kode Etik bagi para calon notaris. Saya menjadi salah satu peserta diantara 195 calon notaris yang pelaksanaannya bertempat di kota Yogyakarta. Semula saya berpikir bahwa saya menjadi salah satu yang tertua diantara para peserta tersebut. Ternyata dugaan saya keliru 100 % karena dari tampang-tampang peserta ternyata sebagian besar peserta adalah mereka yang bermutu (bermuka tua alias berumur).
Dalam percakapan dengan beberapa peserta saya mengetahui bahwa banyak diantaranya adalah PNS aktif yang sebentar lagi akan pensiun, tetapi mereka sangat antusias. Bahkan dalam forum tanya-jawab, ada seorang bapak yang memperkenalkan dirinya dengan penuh semangat 'empat-lima' sebagai pensiunan Polri.
Dalam percakapan dengan beberapa peserta saya mengetahui bahwa banyak diantaranya adalah PNS aktif yang sebentar lagi akan pensiun, tetapi mereka sangat antusias. Bahkan dalam forum tanya-jawab, ada seorang bapak yang memperkenalkan dirinya dengan penuh semangat 'empat-lima' sebagai pensiunan Polri.
Sontak, fakta ini menyadarkan saya bahwa ternyata umur tidak menjadi faktor penghalang untuk melangkah sukses. Syukurlah, momentum ini memberi hikmah bagi saya karena saya mendapat satu amunisi baru lagi untuk terus melangkah guna meraih goal yang telah ditentukan. Spirit ini menjadi 'premium' dalam perjalanan menuju sukses yang hendak dicapai. Doa saya dan keluarga yang terus setia dan mendukung usaha saya, kiranya Tuhan melapangkan jalan untuk tujuan mulia ini, amin.
1 komentar:
Wah.. Kpn y bs kyk bpk.. Saya br aja mau lulus jd S.H. Tp sy bingung mau ngapain, hiks.. Ad yg nawarin kerja tp bkn di bidang hukum, gaji enak jd tkt keterusan de. Pengennya tetap di bid hukum , magang gt d kntr notaris, tp untuk wkt dekat g bs menghasilkan uang, hiks.. bingung de.. klo iku bank kyk bpk, inggrisnya kurang pula, haha.. bingung de.. kyaa.. saran donk pak senior.. salam kenal..^^
Posting Komentar